Pemilihan Calon Walikota Tasikmalaya 9 Juli 2012 Skip to main content

Pemilihan Calon Walikota Tasikmalaya 9 Juli 2012

Pada tanggal 9 Juli 2012 warga Kota Tasikmalaya akan memilih siapa yang akan menjadi walikota terbaiknya. saat ini ada 3 pasangan calon yang walikota Tasikmalay yang diusung partainya masing-masing maupun independent. Pasangan itu adalah Budi Budiman-Dede Sudrajat (Bude), pasangan Mumung Martasasmita-Taofiq Fathurrohman (Mufakat) dan pasangan Syarif Hidayat – Cecep Bagja Gunawan (Sabagja). Bagi warga Kota Tasikmalaya, pilihlah Calon walikota terbaik anda agar Kota Tasikmalaya untuk kedepan menjadi lebih baik dan semakin berkembang.

Untuk sementara hasil Quick Count dimenangi pasangan Budi - Dede  : 58,14% disusul oleh pasangan Syarif - Cecep : 34, 17% dan mumung - Taufik : 7,70% (sumber tempo)


Link Pilihan : Calon waikota Tasikmalaya 2012 | Hasil Pemilihan Calon Walikota Tasikmalaya | Hasil Sementara Hasil Calon Walikota Tasikmalaya 9 Juli 2012 | Hasil Suara Pemilihan Calon Walikota Tasikmalaya 9 Juli 2012 | Info Hasil Suara Pemilihan Calon Walikota Tasikmalaya | Suara Calon Walikota Tasikmalaya 9 Juli 2012 | KPU | Pemilihan Calon Walikota Tasikmalaya 9 Juli 2012 | Penghitungan Suara Pemilihan Calon Walikota Tasikmalaya 9 Juli 2012 | Hasil penghitungan Suara Pemilihan Calon Walikota Tasikmalaya 9 Juli 2012

Comments

Popular posts from this blog

Jalur Angkot Tasikmalaya

Jalur Angkot Tasikmalaya 01 : Pancasila - Awipari (Warna Putih Kuning) Route/Melewati : Pancasila - Bebedahan - Pertamina - Lanud - PT. Dahana - Condong - Cibeureum - Awipari - Otista - Alun2 - Mesjid Agung - Jl. Dr Sukarjo - Jl. Galunggung - Jl. Bantar - Pasar Cikurubuk - Gn Koneng - Paseh - Gunung Pereng Pp 02 : Kota - Nyantong (Warna Putih Hijau) Route/Melewati : Khz Mustafa - Padayungan - Unsil - Cilolohan - Nyantong - Cikalang - Benda - Otista - Alun2 - Mesjid Agung - Jl. Dr Sukarjo - Jl. Kapten Naseh - Jl Bantar - Jl Cieunteung - Paseh - Gunung Pereng 03 : Pancasila - Muncang (Warna Putih Biru) Route/Melewati : Pancasila -Bebedahan - RSU - Jl. Tentara Pelajar - Khz Mustafa - Padayungan - Sambong - Cicariang - Kawalu - Tanjung - Muncang - Jl Nagarawangi - Gn Pereng Pp 04 : Pancasila - Cibanjaran (Warna Putih Merah) Route/Melewati : Pancasila -Bebedahan - RSU - Jl. Tentara Pelajar - Jl Nagarawangi - Paseh - Psr Cikurubuk - Mangkubumi - Cibanjaran 05 : Pancasila - Parhon (Warna Puti

Jl Letnan Harun Tasikmalaya

Jl. Letnan Harun Tasikmalaya, merupakan jalan yang sangat penting di tasikmalaya, karena di jl tersebut terdapat Kantor Walikota Tasikmalaya, Polres Tasikmalaya, Kantor Imigrasi , Terminal Type A indihiang ,  jalan ini sangat potensial menjadi kawasan perkantoran atau kawasan bisnis . Mengingat jalan ini adalah jalan hidup, menjadi jalur aktif transportasi bus luar kota, dengan 2 jalur yg lebar dan dominan lurus serta dipisahkan dengan separator jalan. Mungkin sudah banyak investor yang melirik jalan ini, saat ini sudah banyak perkembangan yg cepat dalam hal pembangunan, diantaranya sudah ada wedding hall, gor futsal, 2 SPBU, restoran, beberapa perumahan elit, dan lainya. Tapi masih banyak pula lahan2 yang masih kosong berupa lahan datar maupun berupa pesawahan. Sepertinya waktu dekat akan menjadi sebuah jalur yang mempunyai nilai investasi yang sangat tinggi, mengingat ada beberapa wilayah yang mulai digarap besar2an

Kronologis Kerusuhan Tasikmalaya Th 1997

Kamis, 19 Desember 1996 Adalah seorang santri bernama Rizal , berusia 15 tahun. Si Rizal ini adalah santri tidak mondok alias santri kalong di Condong. Dia dihukum oleh Ustadz Habib karena kedapatan mengutil dan mencuri barang-barang milik santri lainnya sampai seharga Rp 130 ribu. Hukumannya berupa direndam selutut di empang pesantren. Ini adalah hukuman yang biasa dilakukan di pondok pesantren itu. Dan hukuman ini sudah seijin KH Makmun selaku pimpinan pesantren. (Lihat Catatan: Sebuah Pesantren yang Berbaur dengan Masyarakat ) Rupanya, Rizal langsung melaporkan kejadian ini kepada ayahnya, Kopral Nursamsi . Anggota Sabhara Polres Tasikmalaya ini langsung mendatangi Condong pada hari itu juga. Setelah Nursamsi menerima penjelasan KH Makmun dan Ustadz Mahmud Farid, 38 tahun, pihak Pondok Condong merasa urusan ini sudah selesai.  Jumat, 20 Desember 1996 Entah mengapa datang surat pemanggilan untuk Habib Hamdani Ali, 26 tahun, dan Ihsan, 25 tahun, dari Polre