Rasa ayam bakar yang khas dan lezat besutan Rm Riung Gunung memang menjadi Legenda. Restoran yang sudah berdiri sejak lama ini, menyediakan berbagai menu makanan sunda diantaranya ayam bakar kecap, pindang telur, besengek, sambel goreang, pais tahu, pais usus, dan hidangan sunda yang lainnya. wajah dari restoran ini tampak berbeda dengan wajah restoran atau rumah makan saat ini yang didominasi oleh konsep saung atau lesehan. Tampak dari luar restoran Riung Gunung ini bernuansa klasik ( kaya bangunan belanda). bangunan itu seolah mempertahankan cerita dari setiap lidah yang telah mencoba berbagai hidangannya. selain menu makanan, restoran riung gunung ini menyediakn berbagai camilan khas tasikmalaya seperti keripik, abon, madu, hingga jamu yang diracik secara tradisional.
Kamis, 19 Desember 1996 Adalah seorang santri bernama Rizal , berusia 15 tahun. Si Rizal ini adalah santri tidak mondok alias santri kalong di Condong. Dia dihukum oleh Ustadz Habib karena kedapatan mengutil dan mencuri barang-barang milik santri lainnya sampai seharga Rp 130 ribu. Hukumannya berupa direndam selutut di empang pesantren. Ini adalah hukuman yang biasa dilakukan di pondok pesantren itu. Dan hukuman ini sudah seijin KH Makmun selaku pimpinan pesantren. (Lihat Catatan: Sebuah Pesantren yang Berbaur dengan Masyarakat ) Rupanya, Rizal langsung melaporkan kejadian ini kepada ayahnya, Kopral Nursamsi . Anggota Sabhara Polres Tasikmalaya ini langsung mendatangi Condong pada hari itu juga. Setelah Nursamsi menerima penjelasan KH Makmun dan Ustadz Mahmud Farid, 38 tahun, pihak Pondok Condong merasa urusan ini sudah selesai. Jumat, 20 Desember 1996 Entah mengapa datang surat pemanggilan untuk Habib Hamdani Ali, 26 tahun, dan Ihsan, 25 tahun, dari Polre
Comments
Post a Comment